Selasa, 28 Juli 2009

Ibrahim as. di uji imannya

Dua kali Ibrahim as. ragu-ragu terhadap Allah yakni :

1. Tentang memberi kehidupan.

Ibrahim a.s. berkata kepada Allah :
“ Wahai Tuhanku perlihatkanlah kepadaku, bagaimana caranya Engkau menghidupkan kembali orang-orang yang sudah mati “ Allah berfirman : Apakah engkau masih belum percaya ? (Q. S. 2 – 260).

Ibrahim menjawab : “ Bukan aku tidak perca ya, tetapi demi ketentraman jiwaku “

Allah berfirman : “ Kalau begitu tangkaplah empat ekor burung lalu jinakkanlah sampai menurut perintahmu ! Kemudian letakkanlah ditiap-tiap bukit, seekor ! Sudah itu panggil- lah ! Nanti semuanya akan berdatangan kepa damu dengan segera. Ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa dan Bijaksana. “

2. Tentang akan memberi anak Ibrahim as. dari Sarah.

Allah telah menjanjikan Ibrahim as. dan sarah akan memperoleh anak kandung, tetapi Sarah yang merasa telah tua dan berhenti Haid, tertawa mendengar janji itu, (Kelak anaknya diberi nama Ishak yang artinya tertawa).

Janji Allah kepada Ibrahim itu terjadi ketika Malaikat utusan Allah untuk memusnahkan kaumnya Luth a.s. ( Negeri Sodom ) sebelum melakukan pemusnahan, mereka terlebih dahulu singgah kekediaman Ibrahim a.s.

Allah berfirman :
Para malaikat utusan Kami telah datang kepada Ibrahim dengan membawa berita gembira.
Mereka mengucapkan : “ selamat !
Ibrahim menyambut : “ Selamat ! “. Tidak lama kemudian Ibrahimpun segera menghidangkan panggang anak sapi. (Q. S. 11 – 69)

Setelah Ibrahim tahu bahwa mereka nampak nya agak segan makan hidangan itu, ia mulai curiga dan merasa takut terhadap mereka. Ka ta mereka “ Jangan takut ! sebenarnya kami ini diutus kepada kaum Luth “.Q. S. 11 – 70

* ) Malaikat tidak makan dan tidak minum.

Mereka berkata : “ Engkau tidak usah merasa kaget, karena kedatangan kami ini, membawa kabar gembira untukmu, yaitu dengan kelahir-an seorang anak laki-laki yang kelak akan men jadi orang alim “. (Q.S. 15 – 53)

Sementara itu istrinya berdiri disampingnya. Ia mulai tersenyum karena takutnya telah hilang. Maka Kami sampaikanlah berita gembira yang beruntun, yakni kelahiran Ishak, dan setelah Ishak akan lahir pula Ya’cub. (Q. S. 11 – 71)

Istrinya berkata : “ Aduhai, mungkinkah aku yang sudah setua ini, akan melahirkan anak, sedang suamiku ini sudah sangat tua pula ?. Ini sungguh-sungguh sangat aneh sekali “. (Q.S. 11 – 72).

Bertanya Ibrahim dengan heran campur gembira : “ Betulkah kalian membawa berita gembira ini untukku bahwa aku akan mendapat anak, padahal usiaku sudah begini lanjut ? Dengan cara bagaimanakah terwujudnya berita gembira itu ?. ( Q. S. 15 – 54)

Mereka menjawab : “ Kami membawa berita gembira ini dengan sebenarnya, karena itu janganlah engkau berputus asa “. (Q. S. 15 – 55)

Ibrahim menjawab : Tidak ada orang yang ber putus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang-orang sesat. (Q. S. 15 – 56)

Meskipun telah diyakinkan oleh Malaikat Utusan Allah, namun Ibrahim as. dan Sarah masih tetap ragu-ragu atas janji Allah itu.

Karena itu untuk agar Ibrahim as. memperoleh anak kandung *), maka Sarah meminta kepada Ibrahim as. untuk mengawini St. Hajar, kelak mempunyai keturunan yang diberi nama Ismail ( artinya Allah telah mendengar ).
* ) Adat waktu itu jika majikan mandul tidak mempunyai anak, maka suaminya diijinkan untuk meniduri budaknya sampai hamil dan kelak anaknya akan diambil anak oleh majikannya, diasuh dan dibesarkan oleh majikannya yang diakuinya sebagai anaknya sendiri oleh sang majikan wanita.

Karena keragu-raguan Ibrahim a.s. itulah akhirnya Allah mencoba Iman Ibrahim as. dengan melalui mimpi, memerintahkan Ibrahim as. untuk menyembelih anaknya yang tersayang sebagai kurban/persembahan kepada Allah.